INFOMASZEH.COM - Apa penyebab Chindo lebih kaya dari pribumi? Sebelum membahas topik sensitif ini, saya ingin Anda memberikan pendapat terlebih dahulu.
Setujukah Anda dengan pernyataan bahwa kenapa penyebab chindo lebih kaya dan lebih sukses, atau lebih piawai dalam berdagang dibandingkan dengan orang pribumi?
Jangan khawatir, artikel ini tidak dimaksudkan untuk memicu kemarahan atau kebencian terhadap satu pihak tertentu. Jika Anda mencari konten yang lebih ringan, mungkin Anda bisa melewatkan artikel ini.
Namun, jika Anda penasaran mengapa orang Tionghoa di Indonesia seakan lebih sukses, simak terus ulasan berikut ini sampai akhir.
Sejarah Diskriminasi Sistematis
Mungkin Anda pernah mendengar pernyataan dari mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang mengatakan bahwa meski populasi etnis Tionghoa di Indonesia hanya sekitar 5%, mereka menguasai lebih dari 50% ekonomi.
Bahkan, jika kita melihat daftar orang terkaya di Indonesia, sebagian besar di antaranya adalah keturunan Tionghoa. Hal ini menimbulkan pertanyaan, apakah ada sifat atau kemampuan bawaan yang membuat mereka lebih sukses? Jawabannya sebenarnya lebih kompleks daripada sekadar sifat bawaan.
Sejarah mencatat bahwa diskriminasi terhadap etnis Tionghoa di Indonesia telah berlangsung sejak masa penjajahan Belanda. Ketika Belanda menjajah Indonesia, mereka menerapkan sistem yang membatasi akses orang pribumi ke berbagai kesempatan, sementara etnis Tionghoa sering dijadikan perantara antara penguasa kolonial dan penduduk pribumi.
Sistem ini dikenal sebagai "middleman minority," yang membuat etnis Tionghoa memiliki peran penting dalam perdagangan dan distribusi barang.
Pemisahan ini menyebabkan etnis Tionghoa tidak hanya dikenal sebagai pedagang, tetapi juga menciptakan lingkungan di mana mereka terpaksa mandiri dan membentuk komunitas sendiri.
Hingga kini, kita masih bisa melihat keberadaan Chinatown di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Keuletan dan kerja keras mereka dalam berdagang menjadi ciri khas yang masih terlihat hingga sekarang.
BACA JUGA: Apa Penyebab Banyak Pengangguran di Indonesia di Tahun 2024? Gen Z Harus Upgrade Skill
Mindset Pendatang
Diskriminasi yang dialami oleh etnis Tionghoa membuat mereka sulit mendapatkan pekerjaan di pemerintahan, menjadi polisi, atau tentara. Hal ini memaksa mereka untuk menciptakan peluang sendiri, yang sering kali berarti menjadi wirausaha atau pedagang.
Mereka mengembangkan mentalitas "pendatang" yang gigih dan berjuang untuk bertahan hidup di lingkungan yang tidak selalu bersahabat.
Seperti yang dijelaskan oleh Yusuf Hamka, banyak keturunan Tionghoa tidak dapat masuk ke politik atau sektor pemerintahan selama era Orde Baru. Hal ini memaksa mereka untuk fokus pada sektor swasta dan mendirikan sekolah-sekolah swasta karena sulitnya mengakses sekolah negeri.
Kondisi ini memperkuat komunitas dan budaya mereka, yang pada gilirannya memperkuat dorongan untuk berwirausaha. Diskriminasi ini, ironisnya, membantu membangun etos kerja yang kuat dan semangat kewirausahaan.
Etnis Tionghoa di Indonesia menjadi contoh bagaimana kelompok minoritas yang menghadapi tekanan eksternal bisa berkembang dan menjadi sukses melalui ketekunan dan kerja keras.
BACA JUGA: 5 Rekomendasi Produk Shopee Affiliat yang Cepat Laku di Pasaran
Pelajaran yang Bisa Diambil
Penyebab chindo lebih kaya berikutnya tentang mentalitas "pendatang" atau imigran membuat etnis Tionghoa lebih gigih dan berani mengambil risiko.
Mereka tahu bahwa mereka tidak bisa bergantung pada bantuan dari pemerintah dan harus menciptakan peluang sendiri. Selain itu, mereka juga dikenal karena kebiasaan menabung dan mengelola keuangan dengan baik sejak dini.
Prinsip dasar ini ditanamkan oleh orang tua mereka yang selalu mengajarkan pentingnya menabung dan berinvestasi. Dalam budaya Tionghoa, pendidikan juga dianggap sangat penting.
Banyak keluarga Tionghoa rela mengeluarkan biaya besar untuk menyekolahkan anak-anak mereka ke luar negeri atau ke sekolah swasta yang berkualitas.
Pendidikan dianggap sebagai investasi terbaik untuk masa depan, yang membantu mereka sukses di berbagai bidang.
BACA JUGA: Rekomendasi Freelance Terbaik 2024, Hati-hati dengan Penipuan Kerja Paruh Waktu
Mengapa Kesuksesan Etnis Tionghoa Tidak Bisa Digeneralisasi
Perlu diingat bahwa tidak semua orang Tionghoa di Indonesia kaya atau sukses. Generalisasi semacam itu tidak adil dan tidak akurat. Kesuksesan mereka lebih banyak dipengaruhi oleh sejarah, budaya, dan etos kerja yang kuat, bukan karena sifat bawaan atau "privilege" khusus.
Di era modern ini, peluang sudah lebih merata dan semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk sukses, tergantung pada bagaimana mereka memanfaatkan peluang tersebut.
Kita dapat belajar dari etos kerja, disiplin, dan fokus pada pendidikan yang diterapkan oleh etnis Tionghoa. Dengan mengadopsi nilai-nilai ini, siapa pun dapat mencapai kesuksesan terlepas dari latar belakang etnis.
Kesimpulan
Diskriminasi dan tantangan yang dihadapi oleh etnis Tionghoa di Indonesia justru memicu mereka untuk berjuang lebih keras dan menciptakan peluang sendiri. Etos kerja, disiplin dalam mengelola keuangan, dan pentingnya pendidikan adalah beberapa faktor yang berkontribusi pada kesuksesan mereka.
Ini bukan tentang siapa yang lebih unggul, tetapi tentang bagaimana kita semua bisa belajar dari pengalaman dan nilai-nilai yang telah terbukti berhasil. Demikian informasi tentan penyebab Chindo lebih kaya. Semoga bermanfaat.