Fakta Kerja Maksimal Gaji Minimal, 55,8 persen Guru Cari Kerja Sampingan

PENGAJAR - Dengan fakta kerja maksimal gaji minimal yang telah di rangkum ini, harapannya pemerintah memberikan gaji yang cukup kepada guru di Indonesia khususnya honorer.

INFOMASZEH.COM - Fakta kerja maksimal gaji minimal. Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional pada Mei 2024, Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) bekerja sama dengan Dompet Dhuafa melakukan survei mengenai kesejahteraan guru di Indonesia. 

Hasil survei ini mengungkapkan kenyataan yang mengejutkan terkait kondisi ekonomi para pendidik kita. Dari 403 guru yang menjadi responden, 55,8% di antaranya harus memiliki pekerjaan sampingan untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka. 

Mayoritas dari mereka, yakni sebesar 39,1%, memilih mengajar di bimbingan belajar atau les privat sebagai pekerjaan tambahan.

Profil Responden

Survei ini melibatkan guru dari berbagai jenjang pendidikan dan status kepegawaian, termasuk guru PNS, guru tetap yayasan, guru honorer, dan guru PPPK. 

Para responden berasal dari 25 provinsi di Indonesia, baik dari Pulau Jawa maupun luar Jawa. Ini menunjukkan bahwa masalah kesejahteraan guru bukanlah isu lokal semata. Melainkan tantangan nasional yang perlu mendapatkan perhatian serius dari berbagai pihak.

BACA JUGA: Penyebab Chindo lebih Kaya dari Pribumi, Apakah Ini Tentang Mindset?

Guru Honorer


Salah satu temuan yang paling mencolok dari survei ini adalah kondisi guru honorer. Mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang sering kali harus menghadapi kenyataan pahit dengan gaji yang jauh dari kata layak. 

Seorang guru honorer di Jakarta, misalnya, mengaku hanya mendapatkan gaji sebesar Rp1,5 juta per bulan. Jumlah ini jelas tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup di ibu kota yang terkenal dengan biaya hidup yang tinggi.

Pekerjaan Sampingan: Solusi atau Beban Tambahan?

Banyak guru yang terpaksa mencari pekerjaan sampingan untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka. Mengajar di bimbingan belajar atau les privat menjadi pilihan utama karena masih berada dalam lingkup profesi mereka. 

Namun, ini juga menimbulkan dilema tersendiri. Di satu sisi, pekerjaan tambahan ini membantu meningkatkan pendapatan mereka. 

Di sisi lain, beban kerja yang semakin berat dapat mengurangi fokus dan energi mereka dalam mengajar di sekolah. Ini bisa berdampak pada kualitas pendidikan yang mereka berikan kepada siswa-siswa mereka.

BACA JUGA: Apa Penyebab Banyak Pengangguran di Indonesia di Tahun 2024? Gen Z Harus Upgrade Skill

Kebijakan Pemerintah


Survei ini seharusnya menjadi alarm bagi pemerintah dan pemangku kepentingan di bidang pendidikan. Kesejahteraan guru perlu menjadi prioritas utama jika kita ingin meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Beberapa langkah yang bisa diambil antara lain:

  • Peningkatan Gaji Guru

Pemerintah perlu meninjau ulang skema penggajian guru, terutama bagi guru honorer dan PPPK. Gaji yang layak akan membantu meningkatkan motivasi dan kinerja mereka.

  • Fasilitas Pelatihan dan Pengembangan

Memberikan pelatihan berkala dan pengembangan profesional bagi guru agar mereka dapat meningkatkan kompetensi dan karier mereka.

  • Jaminan Sosial

Memperluas cakupan jaminan sosial bagi guru, termasuk asuransi kesehatan dan tunjangan pensiun, untuk memberikan rasa aman dan nyaman dalam bekerja.

Dampak Pandemi COVID-19


Pandemi COVID-19 telah memperburuk kondisi kesejahteraan guru di Indonesia. Banyak sekolah yang harus menyesuaikan diri dengan pembelajaran daring, yang tidak hanya menuntut adaptasi cepat dari guru, tetapi juga menambah beban biaya operasional seperti kuota internet. 

Sayangnya, tidak semua guru mendapatkan dukungan yang memadai dari sekolah atau pemerintah dalam hal ini. Selain itu, banyak guru honorer yang kehilangan sumber penghasilan tambahan mereka karena pembatasan aktivitas selama pandemi. 

Hal ini semakin memperparah kondisi ekonomi mereka yang sudah rentan. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi, banyak guru yang tetap menunjukkan dedikasi dan semangat luar biasa dalam mengajar. 

Seorang guru di Yogyakarta, misalnya, tetap melaksanakan pembelajaran daring meskipun harus meminjam ponsel dari tetangga karena tidak memiliki perangkat sendiri. Kisah-kisah seperti ini menunjukkan betapa besar tekad dan komitmen para guru dalam mencerdaskan anak bangsa.

BACA JUGA: Kerja dari Rumah! 7 Cara Dapat Uang dari TikTok Ini Bisa Tembus Penghasilan Jutaan per Bulan

Langkah ke Depan

Untuk mengatasi masalah kesejahteraan guru, diperlukan sinergi dari semua pihak, mulai dari pemerintah, sekolah, hingga masyarakat. Berikut beberapa rekomendasi yang bisa menjadi solusi:

Pemerintah perlu merumuskan kebijakan komprehensif yang tidak hanya fokus pada peningkatan gaji, tetapi juga memperhatikan kesejahteraan secara keseluruhan, termasuk jaminan sosial dan fasilitas kerja.

Peran Swasta dan Lembaga Non-Profit

Perusahaan swasta dan lembaga non-profit dapat berperan dalam memberikan dukungan, baik dalam bentuk dana, beasiswa, maupun program pelatihan.

Masyarakat perlu diberikan pemahaman lebih tentang pentingnya peran guru dan mendukung kesejahteraan mereka melalui berbagai cara, termasuk donasi dan program kemitraan.

BACA JUGA: Rekomendasi Freelance Terbaik 2024, Hati-hati dengan Penipuan Kerja Paruh Waktu

Penutup

Kesejahteraan guru adalah kunci utama dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Dengan memberikan perhatian yang layak kepada para pendidik, kita tidak hanya menghargai jasa mereka, tetapi juga memastikan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang. 

Survei yang dilakukan oleh IDEAS dan Dompet Dhuafa ini seharusnya menjadi titik tolak bagi perubahan yang lebih baik dalam sistem pendidikan kita. Demikian informasi tentang kerja maksimal gaji minimal. Semoga bermanfaat.


Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak