HACKER - Data pemerintah yang diobral di Dark Web yang terjadi di Indonesia menunjukkan perlunya perhatian serius terhadap keamanan siber dan perlindungan data. |
INFOMASZEH.COM - Di era digital saat ini, ancaman terhadap keamanan data semakin meningkat, dan Indonesia tidak luput dari serangan siber yang merugikan.
Baru-baru ini, beberapa kebocoran data yang melibatkan entitas pemerintah Indonesia telah terungkap di forum gelap (dark web), memperlihatkan kelemahan sistem keamanan yang ada.
Kebocoran ini tidak hanya merugikan institusi yang terlibat, tetapi juga membahayakan keamanan dan privasi warga negara.
Berikut beberapa data pemerintah yang diobral di dark web yang kami kutip dari akun X @FalconFeeds.io Jumat, 28 Juni 2024. Simak ulasan lebih lanjut berikut ini.
Data BPJS Ketenagakerjaan
Data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Denpasar
Data Sistem Identifikasi Sidik Jari Otomatis Indonesia (INAFIS)
Data yang bocor mencakup gambar sidik jari, email, dan aplikasi SpringBoot dengan properti konfigurasi. MoonzHaxor menawarkan data ini untuk dijual seharga $1000. Informasi yang bocor meliputi:
- Gambar sidik jari (WSQ) dengan email
- Gambar wajah anggota INAFIS (PNG) dengan email
- Aplikasi SpringBoot (JAR) dengan properti konfigurasi database
Data Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI
Insiden ini mengikuti kebocoran serupa pada tahun 2021, ketika jaringan internal Badan Intelijen Negara (BIN) dikompromikan oleh kelompok asal Tiongkok.
Data BAIS TNI berukuran 773 kilobyte (kB) dijual seharga 1.000 dolar AS, sementara file yang lebih besar berukuran 33,7 gigabyte (GB) ditawarkan dengan harga 7.000 dolar AS.
Kebocoran data ini sangat mengkhawatirkan karena dapat mengancam keamanan nasional dan operasional strategis Indonesia.
Dampak dan Tindakan yang Diperlukan
Kebocoran data yang melibatkan lembaga pemerintah Indonesia ini menimbulkan kekhawatiran besar mengenai keamanan dan privasi warga negara. Data pribadi yang bocor dapat digunakan untuk berbagai tujuan jahat, termasuk pencurian identitas, penipuan, dan pemerasan.
Selain itu, kebocoran data dari lembaga intelijen dapat mengancam keamanan nasional dan operasional strategis Indonesia.
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan langkah-langkah serius dari pemerintah dan lembaga terkait. Beberapa tindakan yang dapat diambil antara lain:
- Peningkatan keamanan sistem
Pemerintah perlu meningkatkan keamanan sistem teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dengan mengadopsi teknologi terbaru dan standar keamanan yang ketat.
- Pelatihan dan kesadaran keamanan
Melakukan pelatihan dan kampanye kesadaran keamanan siber bagi pegawai pemerintah dan masyarakat luas untuk mengurangi risiko kebocoran data.
- Audit keamanan berkala
Melakukan audit keamanan berkala untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kerentanan dalam sistem.
- Kolaborasi internasional
Meningkatkan kerja sama internasional dalam penanggulangan kejahatan siber dan penegakan hukum terkait kebocoran data.
- Penegakan hukum yang tegas
Memberlakukan sanksi tegas terhadap pelaku kejahatan siber dan pihak yang terlibat dalam kebocoran data.
Kebocoran data yang terjadi di Indonesia menunjukkan perlunya perhatian serius terhadap keamanan siber dan perlindungan data pribadi. Dengan meningkatkan keamanan sistem dan kesadaran akan ancaman siber, diharapkan insiden serupa dapat dihindari di masa depan.
Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama untuk menjaga keamanan dan privasi data, serta memastikan bahwa informasi sensitif tidak jatuh ke tangan yang salah.